Analytics

Wednesday, December 16, 2009

Tersembunyi

Hewan atau tumbuhan ternyata memiliki kecerdasan tersembunyi. Tidak seperti yang diketahui manusia. Di dalam "kepala" mereka selama ber-abad-abad mereka berfikir mengenai teknologi, sastra, dsb.. Sampai akhirnya di saat manusia lengah. Mereka bangkit. menunjukkan "kecerdasan" mereka. Yang luar biasa.

Pada awalnya "pergerakan" mereka (hewan dan tumbuh-tumbuhan) tidak meresahkan. Sampai suatu saat timbul perasaan tersaingi. Timbul ketakutan, kalau-kalau dominasi manusia di muka bumi terkalahkan. Gerakan perlawanan manusia bermunculan di sana-sini. Akhirnya, para ahli ditugaskan untuk meneliti kecerdasan mereka. Semakin jauh meneliti, termasuk melakukan serangkaian percobaan pada para hewan dan tumbuhan, mereka semakin terkagum-kagum. Kecerdasan yang mereka temukan nyaris tidak mungkin muncul begitu saja dari diri hewan dan tumbuhan tersebut.

Ketika keadaan hampir mencapai puncaknya, seorang ahli menemukan adanya keterkaitan antara pergerakkan hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan akhir-akhir ini dengan semakin banyaknya sinyal-sinyal "aneh" yang masuk ke bumi. Kemudian diketahui pula bahwa ternyata kecerdasan yang dimiliki oleh hewan dan tumbuhan tersebut dibangun secara berangsur-angsur selama berabad-abad oleh alien-alien yang sudah sangat lama ingin menginvasi bumi..

Bagaimana kelanjutannya? Silahkan putuskan sendiri.. hohoho

Friday, December 4, 2009

DVD Ayah

Orang tua seringkali ingin mempersiapkan anaknya sebaik-baiknya untuk menghadapi kehidupan yang, katanya, "kejam". Share pengalaman, petuah-petuah, nasihat, dan amarah menjadi banyak alternatif untuk melakukannya. Anak sendiri pun "sebenarnya" akan dengan antusias mendengarkannya. Seringkali, bagi anak, daya tariknya adalah ingin mengenal lebih jauh ayah-ibu mereka.

Secara khusus hubungan ayah dan anak laki-laki, adalah salah satu yang menarik. Banyak film mengenai itu telah dibuat, seperti "big fish" dan "When Did You Last See Your Father".

Di dalam "big fish", sang anak mengenal ayahnya dari cerita-cerita fiksi sang ayah. Meskipun fiksi, tetapi di sana banyak makna-makna tersirat yang daripadanya ia mengenal sang ayah. Pada "When Did You Last See Your Father", diceritakan dengan cara berbeda lagi. Tetapi, masih sama dalam hal, mencoba mengenal ayah pada detik-detik terakhir yang tersisa. Saya juga tertarik untuk membuat cerita mengenai ini..

Mungkin karena kegemaran saya menonton film, jadi terpikir ideceritafilm seperti ini.. Seorang anak lama terpisah dari ayahnya. Ayah dan ibunya bercerai ketika ia masih kecil. Ketika ia sudah cukup besar untuk mengenal dunia. Keinginan menggebu-gebu untuk mengenal sang ayah menjadi tidak tertahankan. Tetapi ketika akhirnya berhasil bertemu, ayahnya sedang sekarat, dan tidak lama kemudian meninggal. Satu yang ia tahu mengenai ayahnya, bahwa ayahnya adalah seorang penulis dan sutradara film. Ia akhirnya mencoba mengenal ayahnya dari dvd-dvd film peninggalan ayahnya. Baik yang buatan ayahnya sendiri, maupun film-film favourite ayahnya. Dari sana ia tahu bahwa ayahnya juga sangat merindukan dirinya seperti ia. Dan bahwa ayahnya menyesal telah "menelantarkannya". Berbagai cara telah dilakukan sang Ayah untuk dapat bertemu dan bercengkerama dengannya. Ada satu film buatan ayahnya yang menggantung tanpa akhir. Film itu bercerita mengenai seorang ayah yang lama terpisah dengan anaknya. Sang ayah tetap setia menunggu. Ia sangat yakin bahwa kesempatan itu akan tiba suatu saat nanti.

Mind Control

Mungkin tidak akan lama lagi, manusia akan kembali dimanjakan dengan teknologi terbarunya. Belum lama ini, sebuah perusahaan telah berhasil mengembangkan sebuah game yang dapat dikontrol hanya dengan pikiran. Prinsip kerjanya mirip dengan electroencephalography yang biasa digunakan di rumah sakit. Hanya dengan emosi dan pikiran, pemain dapat menggerakan objek atau melakukan berbagai aksi lainnya di dalam permainan tersebut. Mungkin, tidak akan lama lagi, aksi-aksi tersebut bisa dilakukan di dunia nyata.

Bayangkan jika hal itu benar-benar terjadi, positifnya, mungkin kapabilitas seorang manusia akan meningkat. Misalnya saja, seorang pekerja pada konstruksi bangunan, jika biasanya ia hanya menggerakkan buldozer. Mungkin nanti ia dapat menggerakkan buldozer, menyupir truk, mematikan dan menyalakan mesin bor, serta aksi-lainnya secara bersamaan, karena semuanya tinggal dengan mengkonsentrasikan pikiran.

Negatifnya, sebaliknya dari efek positifnya, bukan jadi terpacu untuk melakukan hal yang lebih, tetapi justru malah menjadi malas-malasan karena segalanya lebih mudah. Hanya dengan tidur-tiduran ia bisa mematikan-menyalakan lampu, menggerakkan peralatan-peralatan untuk membersihkan rumah, bahkan mungkin untuk mengetik di keyboard pun malas, karena bisa hanya dengan menggunakan pikiran.

Entahlah, terlepas dari positif-negatifnya, hal ini tetap menarik untuk diperbincangkan, dan menarik pula untuk diangkat menjadi sebuah film.