Analytics

Friday, May 20, 2022

Andrea (Bukan Nama Sebenarnya)

 Andrea
(Bukan Nama Sebenarnya)

Ini cerita tentang seorang pemuda
yang lahir & tinggal di ibu kota
sebuah negara berkembang
bernama Indonesia

Hari itu,
Andrea duduk saja
Termenung, Diam..
Di lantai karpet
Di sebuah Masjid

Seharusnya,
Ia tidak ada di sana
Belum jam makan siang
Apalagi jam pulang kantor

Ada pikiran berat di kepalanya
Atau, ia sedang menghindari sesuatu

Kita kilas balik beberapa tahun sebelumnya
Saat Andrea duduk
di bangku pada ruang kelas
suatu kampus kenamaan

Ia sedang mengerjakan suatu tes
Menjumlahkan angka-angka
dari atas ke bawah
pada sebuah kertas besar
warteg-test mereka menyebutnya

jika bisa menjawab benar
dalam jumlah banyak
dan konsisten
maka itu menunjukkan
pribadi tangguh yg pantang menyerah
katanya..

Andrea sesekali menatap ke luar jendela
Daun & ranting pohon pinus sesekali bergerak
karena tertiup angin

Ia menyemangati dirinya sendiri
di dalam hati berkata
"Ayo, mao kuliah di sini ga.."

Memang nuansa kota kampus itu berada
Sungguh sejuk & penuh dengan keramahan
jauh dari nuansa ibu kota tempat tinggal Andrea

Walhasil, Andrea bisa terus bersemangat
mengerjakan Wartegg Test

Syukur Alhamdulillah,
Beberapa bulan setelahnya
Diumumkan bahwa Andrea 'Lulus' tes

Fast-forward 4 tahun setelahnya
Andrea di-wisuda
dan beberapa bulan kemudian
Ia diterima di sebuah perusahaan BUMN
pada program Management Trainee

Kembali ke Andrea
yang sedang duduk termenung
di karpet sebuah masjid

Jika wartegg test 4 tahun yg lalu benar
seharusnya Andrea tegar
dan bisa menghadapi apapun persoalan di hadapannya

Tapi Ia saat ini hampir saja menyerah
Sempat terpikir
Sedikit minuman beralkohol
mungkin bisa menghilangkan segala beban pikiran
sejenak
tapi uang tidak ada

Andrea menatap ke pojok masjid
lalu mengambil sebuah Al-Quran
dan membacanya
terus membacanya

Alhamdulillah, ternyata bisa meringankan beban yg dirasakan

Monday, February 14, 2022

Pahlawan Ada di Sekitar Kita

 Hari itu Sabtu pagi. Jalanan terlihat sepi. Andi seperti biasa mengayuh sepeda gerobak roti nya berkeliling komplek. Tiba-tiba Andi dikagetkan dengan suara Pak Haji, salah satu langganannya, berteriak "Mona! Mona!". Ternyata cucu pak haji yg masih berusia 3 tahun, berjalan sendiri keluar pagar dan sudah ada di tengah jalan raya. Segera Andi mengayuh cepat sepeda gerobak rotinya, dan menangkap Mona. Hampir saja angkot yg melintas cepat menabraknya.


Di tempat yg berbeda, Diki sedang mengantar pesanan makanan dengan sepeda motor sport miliknya. Lajunya terhenti karena ada kemacetan panjang mengular di depannya. Di samping nya, suara sirinie ambulans mengaung bising. Supirnya, membuka kaca jendela, lalu bertanya "mas, ada apa sih di depan?" Diki naik ke atas pembatas jalan lalu melihat jauh ke depan. "Ada truk kelebihan muatan yg terbalik, Pak!" Ambulan itu akhirnya bisa memutar balik untuk mencari jalan lain.


Ambulan itu berjalan cepat, lalu tiba-tiba berhenti lagi setelah beberapa kilometer. Mesinnya mogok tidak mau di-starter. Rudi yg bengkel sepeda motor & tambal bannya tidak jauh dari situ, menghampirinya. Kacamata yg dikenakan Rudi ternyata bukan kacamata biasa. Dengan cepat bisa mendeteksi kebocoran oli & air radiator. Diam-diam rudi mengeluarkan alat las portable kecil seukuran pulpen. Sekejap kerusakan mobil teratasi. Ambulans pun kembali melaju cepat ke rumah sakit.


Malam itu, Rudi menutup bengkel lebih lama dari biasanya. Beberapa warga & pelanggannya menonton bareng pertandingan bola di TV yg memang sengaja Rudi letakkan pada posisi yg mudah terlihat dari luar bengkel. Termasuk di sana ada Andi yg baru selesai berkeliling berjualan roti, dan Diki yg sedang beristirahat setelah seharian bekerja sebagai ojek online. Bersamaan dengan peluit akhir pertandingan, terdengar suara "Tolong!" kencang sekali. "Ada jambret.." ujar Diki yg mampu melihat jelas ke kejauhan. Saat Diki akan memacu motor sport nya, Andi berkata "Saya ikut bantu." Diki mengangguk. Rudi memberikan bola baseball ke Andi. Andi menerimanya. Diki memacu motor sport nya dengan kencang, sampai berhasil mendekati jambret tersebut. Andi melemparkan bola baseball yg diberikan Rudi. Lalu bola tersebut mengeluarkan efek kejut listrik, yg cukup untuk membuat jambret itu kehilangan kesimbangan dan menabrak pembatas jalan.


Setelah kejadian itu, Andi dan Diki jadi sering mampir ke bengkel Rudi. Rudi memperlihatkan peralatan-peralatan canggih penemuannya ke mereka. Pada suatu malam, kembali terdengar suara "Tolong!" yg kencang sekali. Ternyata Tomi satpam komplek tergigit ular kobra yg tidak biasa. Tomi menjadi buas dan menyemprotkan bisa beracun ke warga yg melintas. Tanpa lama, Diki & Andi kembali beraksi, dengan membawa peralatan canggih Rudi lainnya.