Analytics

Saturday, July 26, 2008

Lalu Lalang

Ide cerita yang satu ini terinspirasi dari kecenderungan individualisme yang kian meningkat di masyarakat dari hari ke hari. Film akan menekankan pada penggambaran(deskripsi) situasi tersebut, bukan pada narasi.

Pertama, tampilkan suasana pasar yang ramai dengan pembeli dan penjual. (ya iya lah! namanya juga pasar... he3x). Pembeli "lalu lalang" dan penjual mempromosikan dagangannya masing-masing.

Setelah suasana yang ramai secara audio maupun video tersebut, kita fokus pada tiga spot penting dari cerita ini (film seperti dipause):
  1. Seorang ibu yang terus menawar dengan segala jurus
  2. Seorang anak muda, yang kayaknya ga punya duit, terus mikir mau beli apaan
  3. Satu pasangan muda yang sibuk ngobrol akrab dengan salah satu pedagang
Terus bagaimana jalan ceritanya ? Singkatnya bakal ada keterhubungan antara (1.), (2.), dan (3.), yaitu : Si Ibu, anak muda, dan pasangan muda tersebut ternyata berniat membeli barang yang sama. Si Ibu tidak percaya dengan kata-kata seorang pedagang yang mengatakan : "sudah murah". Anak muda pusing sendiri doang karena berpikir uang yang di dompetnya tidak akan cukup untuk membeli. Pasangan muda yang sudah banyak ngobrol dengan beberapa pedagang, tahu betul berapa harga yang wajar. Harga itu pas dengan isi dompet "anak muda" dan tepat dengan perkataan pedagang yang mengatakan "sudah murah".

Kemudian kita keluar dari tiga fokus tersebut (film seperti diplay kembali). Suasana ramai kembali kita ciptakan. (1.), (2.), dan (3.) masuk kembali ke dalam "lalu lalang" pembeli-pembeli. Karena memang tidak terjadi komunikasi antar mereka, info harga tersebut tidak tersebar.

Ending film ini, yang diharapkan bisa menjadi twist : Tiba-tiba jambret beraksi merampas dompet "anak muda" (2.). Anak muda tersebut hanya bergumam, "salah pilih target tuh jambret... ".

3 comments:

god name goes online said...

ngak masuk akal pada endingnya. maaf bisa cari ending yg lebih masuk dompet?

>>info harga tersebut tidak tersebar.
faktanya di pasar sekarang2 ini, harga2nya dah pasti kok.. ini karena aq liatnya di Pasar Minggu ya. kebetulan posisi mereka berdekatan. Tp mungkin aja kl berjauhan harganya berbeda

bofan said...

trima kasih banyak atas komentarnya. Bang setan bedul yang pertama komentar di sini.

Soal info harga itu.. sengaja saya pilih ibu2 yang mempermasalahkan harga karena ibu2 itu kalo tau ada harga lebih murah sedikit aja pasti nyesel banget kalo udah terlanjur beli.

Dan anak muda itu emang agak2 nggak PD gtu. Buat nanya harga aja malunya ud setengah mati.

Sementara mengenai ending, bisa cariin ending yang lebih mantabh ?

god name goes online said...

ini pasar tingkat 2..
mendadak dari atas ada org kepleset lalu mendorong barang jualan seseorang di atas jatuh ke bawah.

semua yg melihat ada barang jatuh berhasil lari.. tp si pemuda ini ngak bs lari karena di depannya ada org dan akhirnya dia KETIBAN POT tanaman dan Pingsan