Analytics

Friday, December 4, 2009

DVD Ayah

Orang tua seringkali ingin mempersiapkan anaknya sebaik-baiknya untuk menghadapi kehidupan yang, katanya, "kejam". Share pengalaman, petuah-petuah, nasihat, dan amarah menjadi banyak alternatif untuk melakukannya. Anak sendiri pun "sebenarnya" akan dengan antusias mendengarkannya. Seringkali, bagi anak, daya tariknya adalah ingin mengenal lebih jauh ayah-ibu mereka.

Secara khusus hubungan ayah dan anak laki-laki, adalah salah satu yang menarik. Banyak film mengenai itu telah dibuat, seperti "big fish" dan "When Did You Last See Your Father".

Di dalam "big fish", sang anak mengenal ayahnya dari cerita-cerita fiksi sang ayah. Meskipun fiksi, tetapi di sana banyak makna-makna tersirat yang daripadanya ia mengenal sang ayah. Pada "When Did You Last See Your Father", diceritakan dengan cara berbeda lagi. Tetapi, masih sama dalam hal, mencoba mengenal ayah pada detik-detik terakhir yang tersisa. Saya juga tertarik untuk membuat cerita mengenai ini..

Mungkin karena kegemaran saya menonton film, jadi terpikir ideceritafilm seperti ini.. Seorang anak lama terpisah dari ayahnya. Ayah dan ibunya bercerai ketika ia masih kecil. Ketika ia sudah cukup besar untuk mengenal dunia. Keinginan menggebu-gebu untuk mengenal sang ayah menjadi tidak tertahankan. Tetapi ketika akhirnya berhasil bertemu, ayahnya sedang sekarat, dan tidak lama kemudian meninggal. Satu yang ia tahu mengenai ayahnya, bahwa ayahnya adalah seorang penulis dan sutradara film. Ia akhirnya mencoba mengenal ayahnya dari dvd-dvd film peninggalan ayahnya. Baik yang buatan ayahnya sendiri, maupun film-film favourite ayahnya. Dari sana ia tahu bahwa ayahnya juga sangat merindukan dirinya seperti ia. Dan bahwa ayahnya menyesal telah "menelantarkannya". Berbagai cara telah dilakukan sang Ayah untuk dapat bertemu dan bercengkerama dengannya. Ada satu film buatan ayahnya yang menggantung tanpa akhir. Film itu bercerita mengenai seorang ayah yang lama terpisah dengan anaknya. Sang ayah tetap setia menunggu. Ia sangat yakin bahwa kesempatan itu akan tiba suatu saat nanti.

No comments: