Analytics

Showing posts with label film pendek. Show all posts
Showing posts with label film pendek. Show all posts

Monday, January 4, 2010

Permintaan Terakhir

Pada film-film yang ada cerita mengenai hukuman mati, hampir selalu ada adegan di mana sang terdakwa ditanya mengenai permintaan terakhirnya. Jika hukuman matinya digantung, ditanyanya ketika di tiang gantungan. Kalau hukuman matinya kursi listrik, ditanya ketika sedang duduk. Kalau hukuman matinya disuntik mati, ditanyanya ketika sedang tiduran. Seakan-akan permintaan terakhir begitu penting dan wajib ada seiring dengan hukuman mati.

Permintaan terakhir seringkali menjadi adegan penuh tangis, jika konteks ceritanya adalah seseorang akan terpisah selamanya dari saudaranya, atau menjadi sangat intense jika sang terdakwa adalah seorang yang sangat licik, di mana permintaan terakhirnya tersebut akan juga menjadi kesempatan terakhirnya untuk meloloskan diri serta membuktikan kecerdasannya, atau akan menjadi biasa saja, jika sang terdakwa telah menyerahkan segalanya kepada Sang Mahakuasa. Sehingga, selain ada nuansa kematian, pada ideceritafilm ini bisa ditambah dengan nuansa kesedihan, ketegangan, atau religius.

Apapun konteksnya, permintaan terakhir adalah sesuatu yang sangat powerfull. Atau begitu setidaknya yang diperlihatkan di film-film. Seakan-akan sebuah permintaan terakhir harus dipenuhi, bagaimanapun caranya.

Lebih jelasnya, ideceritafilm ini adalah untuk film pendek. Yaitu, mengambil sepotong saja moment ketika seseorang harus mengucapkan permintaan terakhirnya, dan pihak yang berwenang mau-tidak-mau harus memenuhinya. Kalau mau dibawa ringan, mungkin permintaan terakhirnya adalah minta makanan yang banyak dan enak-enak. Kalau mau dibawa lebih serius, bisa permintaan terakhirnya adalah bertemu seseorang yang "misterius". Yah, lebih serius dan lebih misterius beda tipis, lah.. :D

Lalu apa pesan yang ingin disampaikan? Pesannya secara spesifik, mungkin akan berbeda-beda tergantung dari cerita yang akan dibawa oleh film ini nantinya. Tetapi, secara umum, satu pesan yang bisa dibawa, yaitu : "Jangan menyia-nyiakan kesempatan". Menjadi hiperbolik dalam cerita ini karena kesempatan tersebut betul-betul kesempatan yang terakhir. Terkesan klise, tapi sangat relevan dengan ideceritafilmnya.

Cukup menarik, bukan?

Friday, December 4, 2009

DVD Ayah

Orang tua seringkali ingin mempersiapkan anaknya sebaik-baiknya untuk menghadapi kehidupan yang, katanya, "kejam". Share pengalaman, petuah-petuah, nasihat, dan amarah menjadi banyak alternatif untuk melakukannya. Anak sendiri pun "sebenarnya" akan dengan antusias mendengarkannya. Seringkali, bagi anak, daya tariknya adalah ingin mengenal lebih jauh ayah-ibu mereka.

Secara khusus hubungan ayah dan anak laki-laki, adalah salah satu yang menarik. Banyak film mengenai itu telah dibuat, seperti "big fish" dan "When Did You Last See Your Father".

Di dalam "big fish", sang anak mengenal ayahnya dari cerita-cerita fiksi sang ayah. Meskipun fiksi, tetapi di sana banyak makna-makna tersirat yang daripadanya ia mengenal sang ayah. Pada "When Did You Last See Your Father", diceritakan dengan cara berbeda lagi. Tetapi, masih sama dalam hal, mencoba mengenal ayah pada detik-detik terakhir yang tersisa. Saya juga tertarik untuk membuat cerita mengenai ini..

Mungkin karena kegemaran saya menonton film, jadi terpikir ideceritafilm seperti ini.. Seorang anak lama terpisah dari ayahnya. Ayah dan ibunya bercerai ketika ia masih kecil. Ketika ia sudah cukup besar untuk mengenal dunia. Keinginan menggebu-gebu untuk mengenal sang ayah menjadi tidak tertahankan. Tetapi ketika akhirnya berhasil bertemu, ayahnya sedang sekarat, dan tidak lama kemudian meninggal. Satu yang ia tahu mengenai ayahnya, bahwa ayahnya adalah seorang penulis dan sutradara film. Ia akhirnya mencoba mengenal ayahnya dari dvd-dvd film peninggalan ayahnya. Baik yang buatan ayahnya sendiri, maupun film-film favourite ayahnya. Dari sana ia tahu bahwa ayahnya juga sangat merindukan dirinya seperti ia. Dan bahwa ayahnya menyesal telah "menelantarkannya". Berbagai cara telah dilakukan sang Ayah untuk dapat bertemu dan bercengkerama dengannya. Ada satu film buatan ayahnya yang menggantung tanpa akhir. Film itu bercerita mengenai seorang ayah yang lama terpisah dengan anaknya. Sang ayah tetap setia menunggu. Ia sangat yakin bahwa kesempatan itu akan tiba suatu saat nanti.

Thursday, September 10, 2009

Sakit Ginjal, Ginjalnya Sakit Apa ?

Pasien : Dok, jadi saya sakit apa?
Dokter : Ginjalnya, Bu..
Pasien : Ginjal???
Dokter : Ia, Bu..
Pasien : Ginjal saya kenapa??
Dokter : Sakit perut.
Pasien : Kok?
Dokter : Perutnya sakit kepala..
Pasien : Dok..?
Dokter : Kepalanya sakit panu.
Pasien : Dok.. Dok..
Dokter : Panunya sakit tenggorokan..
Pasien : Dokter ini kenapa, sih??!!
Dokter : Tenggorokannya sakiiitt..
Pasien : Sus!! Suster..!!!

Thursday, August 27, 2009

Lampu Merah (1)

Ini cerita tentang jalanan. Apa yang bisa ditemui di jalanan? Ya, jalan, pasti. Lalu kendaraan. Kalo lagi macet : banyak kendaraan. Lalu, polisi lalu lintas. Lalu.. lampu merah. Ya, ini memang cerita tentang jalanan.

Mengenai yang tadi terakhir disebut : lampu merah.. Pernah ga' sih ngelanggar lampu merah? Nyerobot gitu.. Kalo lagi sepi, liat kiri-kanan ga' ada mobil, ga' ada polisi juga.. Kayaknya serobot aja, ya?? Apalagi kalo lampu merahnya lama banget, lebih-lebih kalo rusak.

Tapi, sebenernya salah ga' sih nyerobot lampu merah? Jelas, kalau polisi, pasti bilang salah (mungkin kecuali kalau kasus yang terakhir tadi : lampunya rusak). Lalu kalau melanggar, dan ketahuan, ditilang ya?

Lucu juga kalau ngomongin masalah tilang. Banyak mitos yang mengatakan kalau ditilang itu merepotkan. Harus dateng ke pengadilan lah, dsb. Makanya banyak yang minta "damai" saja. Apa betul seperti itu? Atau, polisinya yang menekan/ memojokkan sampai akhirnya jadi seperti itu?

Kembali ke awal, ini film tentang jalanan. Lo ga' bisa prediksi apa yang bakal terjadi.

Monday, August 10, 2009

Beberapa Ide Lucu..

Terkadang terpikir ide-ide lucu seperti ini.. (Sayang juga kalau dilupain begitu aja)

Yang pertama, tentang olahraga bulu tangkis. Selesai sebuah pertandingan, apalagi sebuah pertandingan besar, biasanya suasananya sangat emosional. Tetapi kali itu agak berbeda, justru yang kalah yang begitu gembira. Saking senangnya, sampai-sampai terduduk dan menangis terharu. Kemudian dia bangkit, lalu berlari-lari mengelilingi lapangan sambil mengibarkan benderanya. Sang pemenang terpaku sejenak, sebelum akhirnya ikut merayakan "kemenangan" tersebut. Terakhir, diperlihatkan tulisan di bendera yang dikibar-kibarkan, tulisannya "We are the champion".

Yang kedua, tentang olahraga balap motor. Kejadiannya bermula ketika salah seorang pembalap tidak mampu mengendalikan motornya pada sebuah tikungan, akibatnya motornya tergelincir. Pengemudinya terhempas dari motornya kemudian terguling beberapa kali. Selesai berguling-guling, pengemudi tadi mengangkat tangannya seperti mememinta pertimbangan kepada seseorang. Tiba-tiba muncul wasit sepakbola. Wasit menggelengkan kepala. Pengemudi naas tadi tetap bersikukuh. Wasit habis kesabarannya, kemudian mengeluarkan kartu kuning untuk pembalap tadi. (Lho??)

Sunday, July 26, 2009

Tembakan Maut

Kalau di film-film tembak-tembakan seringkali banyak orang-orang yang cuma "numpang ketembak" doang. Padahal kalo dipikir-pikir,, peluang si jagoan sama si orang-orang tadi itu untuk ketembak itu.. mungkin sama. Atau mungkin lebih besar.

Jadi kepikiran ideceritafilm begini..

Ada seorang perampok yang jago abis lah.. dan biasa,, gayanya : petantang-petenteng gitu. Begitu dia keluar abis ngerampok satu toko perhiasan. Polisi-polisi udah ngepung. Jeger! Jeger! Mati satu per satu polisinya.

Begitu sang perampok mau masuk mobil dan hendak beranjak pergi.. Jeger! Salah satu polisi yang tadi udah jatuh tersungkur menembakkan sisa pelurunya dengan sisa-sisa napasnya. Alhasil.. Sang tokoh utama mati.

Karena jagoannya mati, abis deh filmnya.. :D

Terserah sih kalo mau dibilang akal-akalan aja biar jadi film pendek. Tapi menurut gw sih,, idenya lumayan.. Hahaha

Friday, June 12, 2009

Satu-Satunya

Diceritakan, seorang pria sedang akan menuju suatu tempat. Tetapi, ternyata untuk mencapai tempat tersebut, hanya ada satu angkutan : satu angkot. Terpaksa ia menunggu lama.. Sampai akhirnya datang juga. Tapi ia masih harus menunggu lagi, angkotnya ngetem lama banget.

Setelah angkotnya jalan, ia baru ingat kalau ia kurang tahu di mana tepatnya tempat yang ia tuju. Akhirnya, ia bertanya ke kanan-kiri. Tidak ada satu pun yang tahu. Lalu ia coba bertanya ke pak sopir. Karena angkotnya penuh banget dan berisik, pak sopir tidak dengar. Eh, ada ibu-ibu yang bantu nanyain, pake bahasa daerah gitu. Pak sopir kelihatan juga tidak tahu.

Terpaksa, ia, memasang tajam-tajam matanya melihat ke kiri-kanan jalan. Sementara itu penumpang yang tadi ia tanya masih nanya-nanya. Berusaha membantu. Duh, malah jadi gak konsen! Pas ia liat jalan lagi.. Eh, kykny itu tuh.

"Pak, Pak sopir, berhenti.. kiri!" Sang pria keluar angkot, bayar ongkos, lalu jalan sedikit, kemudian tersenyum. Haha.. Akhirnya sampai juga. :)

Tuesday, April 21, 2009

Street War

Seringkali kita melihat ada tikus mati di jalanan. Bisa jadi karena tergilas motor, mobil, atau truk. Tapi jarang kan melihat kucing mati di jalan? Kenapa coba? Jadi, begini ceritanya..

Terdapat suatu tradisi yang dipegang teguh oleh para kucing. Mereka menamakannya sebagai "street war". Pada tradisi ini, tikus yang telah diputuskan sebagai korban, akan digiring oleh satu kucing ke tengah jalan. Sementara seekor kucing lagi akan berjaga-jaga di sisi jalan yang lain. Kedua ekor kucing akan dengan sabar menunggu sampai tikus yang malang tersebut tergilas motor, mobil, atau truk.

Seperti itu ceritanya. Anda percaya? Atau tidak? Terserah Anda.