Permintaan terakhir seringkali menjadi adegan penuh tangis, jika konteks ceritanya adalah seseorang akan terpisah selamanya dari saudaranya, atau menjadi sangat intense jika sang terdakwa adalah seorang yang sangat licik, di mana permintaan terakhirnya tersebut akan juga menjadi kesempatan terakhirnya untuk meloloskan diri serta membuktikan kecerdasannya, atau akan menjadi biasa saja, jika sang terdakwa telah menyerahkan segalanya kepada Sang Mahakuasa. Sehingga, selain ada nuansa kematian, pada ideceritafilm ini bisa ditambah dengan nuansa kesedihan, ketegangan, atau religius.
Apapun konteksnya, permintaan terakhir adalah sesuatu yang sangat powerfull. Atau begitu setidaknya yang diperlihatkan di film-film. Seakan-akan sebuah permintaan terakhir harus dipenuhi, bagaimanapun caranya.
Lebih jelasnya, ideceritafilm ini adalah untuk film pendek. Yaitu, mengambil sepotong saja moment ketika seseorang harus mengucapkan permintaan terakhirnya, dan pihak yang berwenang mau-tidak-mau harus memenuhinya. Kalau mau dibawa ringan, mungkin permintaan terakhirnya adalah minta makanan yang banyak dan enak-enak. Kalau mau dibawa lebih serius, bisa permintaan terakhirnya adalah bertemu seseorang yang "misterius". Yah, lebih serius dan lebih misterius beda tipis, lah.. :D
Lalu apa pesan yang ingin disampaikan? Pesannya secara spesifik, mungkin akan berbeda-beda tergantung dari cerita yang akan dibawa oleh film ini nantinya. Tetapi, secara umum, satu pesan yang bisa dibawa, yaitu : "Jangan menyia-nyiakan kesempatan". Menjadi hiperbolik dalam cerita ini karena kesempatan tersebut betul-betul kesempatan yang terakhir. Terkesan klise, tapi sangat relevan dengan ideceritafilmnya.
Cukup menarik, bukan?